Jumat, 08 April 2011

Analogi yang Mengagumkan


Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan. Si tukang cukur bilang," Saya tidak percaya kalau Tuhan itu ada". "Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen. "Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan.... untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, mengapa ada yang sakit??, Mengapa ada anak terlantar?? Jika Tuhan ada, tidak akan ada orang sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi." Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur. Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar mlungker-mlungker- istilah Jawa-nya", kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata," Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR." Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??"."Saya di sini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!" "Tidak!" elak si konsumen. "Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana", si konsumen menambahkan. "Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur. " Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri. "Cocok!" kata si konsumen menyetujui." Itulah point utama-nya!. Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !, Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong !!!!
……………………………………………………………………………………………………

Sudarmono, Dr (2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 kisah sumber inspirasi. p.7. Hafara




A BEAUTIFUL ANALOGY

A man went to a barbershop to have his hair cut and his beard trimmed.
As the barber began to work, they began to have a good conversation.
They talked about so many things and various subjects. 
When they eventually touched on the subject of God,
The barber said: "I don't believe that God exists."
"Why do you say that?" asked the customer.
"Well, you just have to go out in the street to realize that God doesn't exist.
Tell me, if God exists, would there be so many sick people?
Would there be abandoned children? If God existed, there would be neither suffering nor pain. 
I can't imagine a loving God who would allow all of these things."
The customer thought for a moment, but didn't respond because he didn't want to start an argument.
The barber finished his job and the customer left the shop. Just after he left the barbershop, he saw a man in the street with long, stringy, dirty hair and an untrimmed beard. 
He looked dirty and unkempt.
The customer turned back and entered the barber shop again and he said to the barber: "You know what? Barbers do not exist."
"How can you say that?" asked the surprised barber.
"I am here, and I am a barber. And I just worked on you!" "No!" the customer exclaimed.
"Barbers don't exist because if they  did, there would be no people with dirty long hair
and untrimmed beards, like that man outside."
"Ah, but barbers DO exist! " answered the barber. " What happens, is, people do not come to me."
"Exactly!"- affirmed the customer. "That's the point! God, too, DOES exist! What happens, is, PEOPLE DON'T GO TO HIM AND DO NOT LOOK FOR HIM...
That's why there's so much pain and suffering in the world."

http://www.citehr.com/8540-beautiful-analogy.html

Sahabatku, banyak dari diri kita lebih suka menyalahkan takdir, daripada menyalahkan diri sendiri, kita merasa Tuhan tidak adil atas pemberian-Nya. Kita merasa telah diperlakukan tidak adil karena kemiskinan kita, masalah-masalah yang menimpa kita.
Sadarkah engkau sahabatku, bahwa Tuhan selalu memberikan petunjuk dan ajakan kepada kita, akan tetapi diri kita ini mengabaikan bahkan menjauh dari ajakan-Nya. Bahkan kita hanya memandang sebelah mata petunjuk-petunjuk-Nya, di bandingkan petunjuk-petunjuk manusia yang belum pasti kebenarannya.
Sahabatku, seberapa sering diri kita ini diingatkan dengan berbagai hal? Sadarkah kita? Apakah kita memperhatikan-Nya ataukah mengabaikan-Nya?
http://punyaranee.wordpress.com/2010/02/06/tukang-cukur/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar