Jumat, 15 April 2011

Segitiga Cinta (爱情三角理论; Àiqíng sānjiǎo lǐlùn; Triangular theory of love)




Artikel ini bagus banget untuk jadi bahan renungan setiap orang....
Apa pun status Anda saat ini.... menikah, cerai, belum menikah, ingin menikah, pacaran menuju pernikahan, dalam perselingkuhan, dan apa pun itu deh....

Segitiga Cinta
Ada banyak alasan orang untuk menikah. Ada yang bilang bahwa pasangannya enak diajak bicara. Ada yang bilang pasangannya sangat perhatian. Ada yang bilang merasa aman dekat dengan pasangannya. Ada yang bilang pasangannya macho atau sexy. Ada yang bilang pasangannya pandai melucu. Ada yang bilang pasangannya pandai memasak. Ada yang bilang pasangannya pandai menyenangkan orang tua. Pendek kata kebanyakan orang bilang dia COCOK dengan pasangannya.

Ada banyak alasan pula untuk bercerai. Ada yang bilang pasangannya judes, bila diajak bicara cenderung emosional. Ada yang bilang pasangannya sangat memperhatikan pekerjaannya saja, lupa kepada orang-orang di rumah yang setia menunggu. Ada yang bilang pasangannya sangat pendiam, tidak dapat bertindak cepat dalam situasi darurat, sehingga merasa kurang terlindungi.
Ada yang bilang pasangannya kurang menggairahkan.
Ada yang bilang pasangannya gak nyambung kalau bicara. Ada yang bilang masakan pasangannya terlalu asing atau terlalu manis. Ada yang bilang pasangannya tidak dapat mengambil hati mertuanya. Pendek kata kebanyakan orang bilang bahwa dia TIDAK COCOK LAGI dengan pasangannya.

Kebanyakan orang sebetulnya menikah dalam ketidakcocokan. Bukan dalam kecocokan. Dr. Paul Gunadi menyebut kecocokan-kecocokan di atas sebagai sebuah ilusi pernikahan. Dua orang yang pada waktu pacaran merasa cocok tidak akan serta merta berubah menjadi tidak cocok setelah mereka menikah.

Ada hal-hal yang hilang setelah mereka menikah, yang sebelumnya mereka pertahankan benar-benar selama pacaran. Sebagai contoh, pada waktu pacaran dua sejoli akan saling memperhatikan, saling mendahulukan satu dengan yang lain, saling menghargai, saling mencintai. Lalu apa yang dapat menjadi pengikat yang mampu terus mempertahankan sebuah pernikahan, bila kecocokan-kecocokan itu tidak ada lagi? Jawabannya adalah KOMITMEN.
Seorang kawan saya di Surabaya membuat sebuah penelitian, perilaku selingkuh kaum adam pada waktu mereka dinas luar kota dan jauh dari anak / isterinya. Apa yang membuat pria-pria tersebut selingkuh tidak perlu dijabarkan lagi. Tetapi apa yang membuat pria-pria tersebut bertahan untuk tidak selingkuh? Jawaban dari penelitian tersebut sama dengan di atas yaitu : KOMITMEN.

Hanya komitmen yang kuat mampu menahan gelombang godaan dunia modern pada waktu seorang pria berada jauh dari keluarganya.
Begitu pula sebaliknya, pada kasus wanita yang berselingkuh.



Komitmen adalah sebagian dari cinta dalam definisi seorang psikolog kenamaan bernama Sternberg. Dia menyebutnya sebagai "triangular love" atau segitiga cinta dimana ketiga sudutnya berisi : Intimacy (keintiman), Passion (gairah) dan Commitment (komitmen). Sebuah cinta yang lengkap dalam sebuah rumah tangga selayaknya memiliki ketiga hal di atas.

Intimacy atau keintiman adalah perasaan dekat, enak, nyaman, ada ikatan satu dengan yang lainnya.

Passion atau gairah adalah perasaan romantis, ketertarikan secara fisik dan seksual dan berbagai macam perasaan hangat antar pasangan.

Commitment atau komitmen adalah sebuah keputusan final bahwa seseorang akan mencintai pasangannya dan akan terus memelihara cinta tersebut "until death do us apart".

Itulah segitiga cinta karya Sternberg yang cukup masuk akal untuk dipelihara dalam kehidupan rumah tangga. Bila sebuah relasi kehilangan salah satu atau lebih dari 3 unsur di atas, maka relasi itu tidak dapat dikatakan sebagai cinta yang lengkap dalam konteks hubungan suami dan isteri, melainkan akan menjadi bentuk-bentuk cinta yang berbeda.

Sebagai contoh :

Bila sebuah relasi hanya berisi intimacy dan commitment saja, maka relasi seperti ini biasa disebut sebagai persahabatan.

Bila sebuah relasi hanya bersisi passion dan intimacy saja tanpa commitment, maka ia biasa disebut sebagai kumpul kebo.

Bila sebuah relasi hanya mengandung passion saja tanpa intimacy dan commitment, maka ia biasa disebut sebagai infatuation (tergila-gila) .

Nah, bagaimana bentuk cinta anda... ???
================================================================
Sumber Artikel dari buku

Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, Idea Press, Yogyakarta. pp. 204-206. ISBN 978-6028-686-402.



CINTA

Sudah banyak lagu digubah, puisi ditulis, dan kanvas dilukis untuk menggambarkan cinta. Tapi apakah cinta itu sebenarnya? Tentunya seorang pelukis akan berbeda dengan seorang pencipta lagu dalam menjelaskan cinta. Bahkan setiap orang akan mendefinisikan cinta dengan cara yang berbeda.

Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari manusia, sudah lama tertarik dengan konsep cinta (misalnya Eric Fromm dan Maslow) karena manusia satu-satunya makhluk yang dapat merasakan cinta. Hanya saja masalahnya, sebagai sebuah konsep, cinta sedemikian abstraknya sehingga sulit untuk didekati secara ilmiah. Saya mencoba memilih teori seorang psikolog, Robert Sternberg (1988), yang telah berusaha untuk menjabarkan cinta dalam konteks hubungan antara dua orang.

Menurut Sternberg (1988), cinta adalah sebuah kisah, kisah yang ditulis oleh setiap orang. Kisah tersebut merefleksikan kepribadian, minat dan perasaan seseorang terhadap suatu hubungan. Ada kisah tentang perang memperebutkan kekuasaan, misteri, permainan dan sebagainya. Kisah pada setiap orang berasal dari “skenario” yang sudah dikenalnya, apakah dari orang tua, pengalaman, cerita dan sebagainya. Kisah ini biasanya mempengaruhi orang bagaimana ia bersikap dan bertindak dalam sebuah hubungan.

Sternberg (1988) terkenal dengan teorinya tentang Triangular Theory of Love(segitiga cinta). Segitiga cinta itu mengandung komponen:
  1. Keintiman (intimacy)
  2. Gairah (passion)
  3. Komitmen (commitment)
Keintiman adalah elemen emosi, yang di dalamnya terdapat kehangatan, kepercayaan (trust) dan keinginan untuk membina hubungan. Ciri-cirinya antara lain seseorang akan merasa dekat dengan seseorang, senang bercakap-cakap dengannya sampai waktu yang lama, merasa rindu bila lama tidak bertemu, dan ada keinginan untuk bergandengan tangan atau saling merangkul bahu.
Gairah adalah elemen motivasional yang didasari oleh dorongan dari dalam diri yang bersifat seksual.

Komitmen adalah elemen kognitif, berupa keputusan untuk secara sinambung dan tetap menjalankan suatu kehidupan bersama.

Menurut Sternberg (1988), setiap komponen itu pada setiap orang berbeda derajatnya. Ada yang hanya tinggi di gairah, tapi rendah pada komitmen. Sedangkan cinta yang ideal adalah apabila ketiga komponen itu berada dalam proporsi yang sesuai pada suatu waktu tertentu. Misalnya pada tahap awal hubungan, yang paling besar adalah komponen keintiman. Setelah keintiman berlanjut pada gairah yang lebih besar (dalam beberapa budaya), disertai dengan komitmen yang lebih besar. Misalnya melalui perkawinan.

Cinta dalam sebuah hubungan ini tidak selalu berada dalam konteks pacaran atau perkawinan. Pola-pola proporsi ketiga komponen ini dapat membentuk berbagai macam tipe hubungan seperti terlihat dalam gambar.



Gambar Segitiga Cinta


Dari ketiga komponen cinta diatas, dapat membentuk delapan kombinasi jenis cinta sebagai berikut:
  1. Nonlove 无爱, tak ada gairah yang timbul, biasanya hubungan dengan orang dalam lingkungan sehari-hari karena interaksinya hanya bersifat sepintas saja, tidak memiliki komponen gairah, keintiman dan komitmen
  2. Liking (persahabatan) 喜欢, sebagai salah satu komponen emosi yang ada adalah perasaan suka bukanlah cinta, hanya memiliki komponen keintiman
  3. Infatuation love (ketergila-gilaan) 迷恋, gairah yang timbul tanpa keintiman dan komitmen, biasanya cinta yang terjadi pada pandangan pertama
  4. Empty love (cinta kosong) 空爱, ada unsur komitmen tetapi kurang intim dan kurang gairah. Hubungan yang lama akan semakin membosankan
  5. Romantic love (cinta romantis) 浪漫之爱, hubungan intim yang menggairahkan tetapi kurang komitmen sehingga pasangan yang jatuh cinta romantis ini terbawa secara fisik dan emosi, tetapi tidak mengharapkan hubungan jangka panjang
  6. Companionate love 友谊之爱, hasil dari komponen keintiman dan komitmen tanpa adanya gairah cinta. Dalam perkawinan yang lama tidak akan menggairahkan secara fisik lagi
  7. Fatous love (cinta buta) 昏庸之爱, mempunyai gairah dan komitmen tetapi kurang intim, dimana cinta ini sulit dipertahankan karena kurang adanya aspek emosi
  8. Consummate love (cinta yang sempurna) 完整的爱, yaitu cinta yang tersusun atas komponen keintiman, gairah dan komitmen.
Pada remaja, diharapkan mulai mengenali cinta melalui hubungan yang mengandung komponen keintiman. Mulai dari tahap perkenalan, lalu menjadi teman akrab, lalu sahabat. Pada tahap persahabatan, baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis kelamin, diharapkan berkembang perasaan hangat, kedekatan dan emosi-emosi lain yang lebih kaya. Dalam hubungan antar jenis, persahabatan dapat berkembang dengan komitmen pacaran. Pada tahap pacaran ini keintiman dapat muncul komponen gairah dengan proporsi yang relatif rendah.

Pada pasangan yang telah dewasa, bila faktor-faktor emosional dan sosial telah dinilai siap, maka hubungan itu dapat dilanjutkan dengan membuat komitmen perkawinan. Dalam perkawinan, diharapkan ketiga komponen ini tetap hadir dan sama kuatnya.

Pada budaya tertentu, komitmen dianggap sebagai kekuatan utama dalam perkawinan. Karena itu banyak perkawinan (dalam budaya tersebut) yang hanya dilandasi oleh komitmen masing-masing pihak pada lembaga perkawinan itu sendiri. Perkawinan dipandang sebagai keharusan budaya dan agama untuk melanjutkan keturunan, atau karena usia, atau untuk meningkatkan status, atau sebab-sebab lain. Perkawinan seperti ini akan terasa kering karena baik suami maupun istri hanya menjalankan kewajibannya saja.

Variasi lain, perkawinan hanya dianggap sebagai lembaga yang mengesahkan hubungan seksual. Perkawinan semacam ini kehilangan sifat persahabatannya, yang ditandai dengan tidak adanya kemesraan suami istri, seperti makan bersama, berbincang-bincang, saling berpelukan dan sebagainya.

Seperti telah diuraikan sebelumnya, pola hubungan cinta seseorang sangat ditentukan oleh pengalamannya sendiri mulai dari masa kanak-kanak. Bagaimana orang tuanya saling mengekspresikan perasaan cinta (atau malah bertengkar melulu), hubungan awal dengan teman-teman dekat, kisah-kisah romantis sampai yang horor, dan seterusnya, akan membekas dan mempengaruhi seseorang dalam berhubungan. Karenanya setiap orang disarankan untuk menyadari kisah cinta yang ditulis untuk dirinya sendiri.

Memang teori Sternberg (1988) tentang cinta ini belumlah lengkap dan memuaskan semua orang. Misalnya bagaimana teori ini dapat menjelaskan cinta ibu terhadap anaknya? Atau bagaimana cinta dapat dipertentangkan dengan perang dan kebencian? Hanya saja, sebagai sebuah deskripsi ilmiah terhadap fenomena cinta, teori ini dapat dikatakan cukup membantu dalam memetakan pola-pola hubungan cinta antar individu.

Triangular theory of love 

(爱情三角理论; Àiqíng sānjiǎo lǐlùn)


The triangular theory of love is a theory of love developed by psychologist Robert Sternberg. The theory characterizes love within the context of interpersonal relationships by three different components:
  1. Intimacy – Which encompasses feelings of closeness, connectedness, and bondedness.
  2. Passion – Which encompasses drives that lead to romance, physical attraction, and sexual consummation.
  3. Commitment – Which encompasses, in the short term, the decision to remain with another, and in the long term, the shared achievements and plans made with that other.
The “amount” of love one experiences depends on the absolute strength of these three components; the “type” of love one experiences depends on their strengths relative to each other. Different stages and types of love can be explained as different combinations of these three elements; for example, the relative emphasis of each component changes over time as an adult romantic relationship develops. A relationship based on a single element is less likely to survive than one based on two or three elements.

Teori segitiga cinta adalah teori cinta yang dikembangkan oleh psikolog Robert Sternberg. Teori ciri cinta dalam konteks hubungan interpersonal dengan tiga komponen yang berbeda:



  • Keintiman - yang meliputi perasaan kedekatan, keterhubungan, dan bondedness.
  • Passion - Yang mencakup drive yang mengarah pada percintaan, ketertarikan fisik, dan penyempurnaan seksual.
  • Komitmen - Yang meliputi, dalam jangka pendek, keputusan untuk tetap dengan yang lain, dan dalam jangka panjang, pencapaian rencana bersama dan dibuat dengan yang lain.



The "jumlah" cinta satu pengalaman tergantung pada kekuatan mutlak dari tiga komponen, yang "tipe" cinta satu pengalaman tergantung pada kekuatan mereka relatif terhadap satu sama lain. Tahap yang berbeda dan jenis cinta dapat dijelaskan sebagai kombinasi yang berbeda dari ketiga elemen, misalnya, penekanan relatif dari setiap perubahan komponen dari waktu ke waktu sebagai hubungan romantis dewasa berkembang. Sebuah hubungan yang didasarkan pada elemen tunggal kurang kemungkinan untuk bertahan hidup dari satu didasarkan pada dua atau tiga elemen.

http://en.wikipedia.org/wiki/Triangular_theory_of_love





Emotional intimacy is a dimension of interpersonal intimacy that varies in degree and over time, much like physical intimacy. Affect, emotion and feeling may refer to different phenomena. Emotional intimacy may refer to any or all of those in both a lay or a professional context.
Emotional intimacy can be observed in terms of verbal and non-verbal communication. The degree of comfort, effectiveness and mutual experience of closeness might indicate emotional intimacy between individuals. Intimate communication is both expressed (e.g. talking) and implied (e.g. friends sitting close on a park bench in silence). Emotional intimacy depends primarily on trust, as well as the nature of the relationship and the culture in which it is observed. Depending on the background and conventions of the participants, emotional intimacy might involve disclosing thoughts, feelings and emotions in order to reach an understanding, offer mutual support or build a sense of community. Or it might involve sharing a duty, without commentary. Compare physical intimacy, sympathy, empathy.
Keintiman emosi adalah dimensi keakraban interpersonal yang bervariasi dalam derajat dan dari waktu ke waktu, seperti keintiman fisik. Mempengaruhi, emosi dan perasaan dapat merujuk kepada fenomena yang berbeda. Keintiman emosional bisa merujuk ke salah satu atau semua dari mereka yang baik awam atau konteks profesional.

Keintiman emosional dapat diamati dalam hal komunikasi verbal dan non-verbal. Tingkat kenyamanan, efektivitas dan pengalaman saling kedekatan mungkin menunjukkan kedekatan emosional antara individu. Komunikasi intim adalah baik (misalnya bicara) dan tersirat menyatakan (misalnya teman dekat duduk di bangku taman di keheningan). Keintiman emosional tergantung terutama pada kepercayaan, serta sifat hubungan dan budaya di mana ia diamati. Tergantung pada latar belakang dan konvensi peserta, kedekatan emosional mungkin melibatkan mengungkapkan pikiran, perasaan dan emosi untuk mencapai pemahaman, dukungan saling menawarkan atau membangun rasa komunitas. Atau mungkin melibatkan berbagi tugas, tanpa komentar. Bandingkan keintiman fisik, simpati, empati.





Passion (from the Ancient Greek verb πάσχω (paskho) meaning to suffer) is a term applied to a very strong feeling about a person or thing. Passion is an intense emotion compelling feeling, enthusiasm, or desire for something.
The term is also often applied to a lively or eager interest in or admiration for a proposal, cause, or activity or love - to a feeling of unusual excitement, enthusiasm or compelling emotion, a positive affinity or love, towards a subject, idea, person, or object.

Passion (dari kata kerja Yunani Kuno πάσχω (paskho) yang berarti mengalami) adalah istilah yang diterapkan pada perasaan yang sangat kuat tentang seseorang atau hal. Gairah adalah rasa emosi yang intens yang menarik, antusiasme, atau keinginan untuk sesuatu.

Istilah ini
juga sering digunakan untuk suatu kepentingan hidup atau bersemangat dalam atau kekaguman proposal, penyebab, atau kegiatan atau cinta - untuk rasa kegembiraan yang tidak biasa, antusiasme atau emosi menarik, afinitas yang positif atau cinta, menuju ide, subjek, orang, atau objek.





Personal commitment, interaction dominated by obligations. These obligations may be mutual, or self-imposed, or explicitly stated, or may not. Distinction is often made between commitment as a member of an organization (such as a sporting team, a religion, or as an employee), and a personal commitment, which is often a pledge or promise to ones' self for personal growth.

Komitmen pribadi, interaksi didominasi oleh kewajiban. Kewajiban ini dapat bersama, atau sendiri-dikenakan, atau secara eksplisit dinyatakan, atau tidak mungkin. Perbedaan sering dibuat antara komitmen sebagai anggota organisasi (seperti tim olahraga, agama, atau sebagai karyawan), dan komitmen pribadi, yang sering janji atau janji untuk yang 'diri untuk pertumbuhan pribadi.



 

Combinations of intimacy, passion, commitment

Intimacy
Passion
Commitment
Nonlove 无爱



x



x

Empty love 空爱


x
Romantic love 浪漫之爱
x
x

Companionate love 友谊之爱
x

x
Fatuous love 昏庸之爱

x
x
Consummate love 完整的爱
x
x
x


http://en.wikipedia.org/wiki/Triangular_theory_of_love

 

 

Forms of love


The three components, pictorially labeled on the vertices of a triangle, interact with each other and with the actions they produce so as to form seven different kinds of love experiences (nonlove is not represented). The size of the triangle functions to represent the "amount" of love - the bigger the triangle, the greater the love. The shape of the triangle functions to represent the "type" of love, which may vary over the course of the relationship:
  • Nonlove 无爱 is the absence of all three of Sternberg's components of love.
  • Liking/friendship 喜欢 is not defined in a trivial sense. Rather, Sternberg says that this intimate liking characterizes true friendships, in which a person feels a bond, a warmth, and a closeness with another but not passion or long-term commitment.
  • Infatuated love 迷恋 is pure passion. Romantic relationships often start out as infatuated love and become romantic love as intimacy develops over time. Without developing intimacy or commitment, infatuated love may disappear suddenly.
  • Empty love 空爱 is characterized by commitment without intimacy or passion. A stronger love may deteriorate into empty love. In an arranged marriage, the spouses' relationship may begin as empty love and develop into another form.
  • Romantic love 浪漫之爱 bonds individuals emotionally through intimacy and physically through passionate arousal, but neither is sustained without commitment.
  • Companionate love 友谊之爱 is an intimate, non-passionate type of love that is stronger than friendship because of the element of long-term commitment. This type of love is often found in marriages in which the passion has gone out of the relationship but a deep affection and commitment remain. The love ideally shared between family members is a form of companionate love, as is the love between close friends who have a platonic but strong friendship.
  • Fatuous love 昏庸之爱 can be exemplified by a whirlwind courtship and marriage in which a commitment is motivated largely by passion without the stabilizing influence of intimacy.
  • Consummate love 完整的爱 is the complete form of love, representing an ideal relationship toward which people strive. Of the seven varieties of love, consummate love is theorized to be that love associated with the “perfect couple”. According to Sternberg, such couples will continue to have great sex fifteen years or more into the relationship, they cannot imagine themselves happy over the long-term with anyone else, they overcome their few difficulties gracefully, and each delight in the relationship with one other. However, Sternberg cautions that maintaining a consummate love may be even harder than achieving it. He stresses the importance of translating the components of love into action. "Without expression," he warns, "even the greatest of loves can die" (1987, p. 341). Thus, consummate love may not be permanent. If passion is lost over time, it may change into companionate love.
http://en.wikipedia.org/wiki/Triangular_theory_of_love


爱情三角理论(图)

描述爱情脍炙人口的诗词,可看可朗诵,加上了旋律之后,唱起来婉约动人,荡气回肠。
鹊桥仙 宋 秦观 (林声翕作曲)
纤云弄巧,飞星传恨,银汉迢迢暗度。金风玉露一相逢,便胜却人间无数 。
柔情似水,佳期如梦,忍顾鹊桥归路。两情若是久长时,又岂在朝朝暮暮 。
卜算子 宋 李之仪 (青主作曲)
我住长江头,君住长江尾。日日思君不见君,共饮长江水。
此水几时休?此恨何时已?只愿君心似我心,定不负相思意。
爱情里虚无飘渺的情愫,让人难以捉摸,心理学家研究爱情为实际的理论。
心理学家Sternberg(1988)提出的“爱情三角理论”,认为爱情含有三种成分:热情(passion)亲密(intimacy)、、承诺(commitment)。最理想的结构应该是呈现正三角形,各有一定的比例。

爱情三角理论

热情(passion)
指动机层面,有强烈欲与对方结合的意愿,包含能触发吸引力、浪漫、性欲望的驱力,促使双方产生浪漫和外在吸引力的动机,是爱情非常重要的因素。
亲密(intimacy)
的是情感层面,彼此有喜欢、想要依附亲近,相知相守的感觉 。透过分享内在的感受和秘密所造成的一种亲密感,一种陪伴的感觉。亲密的程度可以预测爱情的关系满意度。亲密通常伴随着冲突,亲密程度越高,吵架次数随着增多。
承诺(commitment)
指的是愿意与对方短期或长期相守的意愿及决定,短期是决定去爱一个人,长期是指对两人之间亲密关系所做的持久性承诺,是会不会分手的关键。相依程度有多少,承诺就有多少。
相依就是承诺的表现,有几个指标:
1.时间:你一天24小时有多少时间和他(她)在一起?
2.参与程度:纪录三天或一星期发生的50件事情,看他(她)参与的程度。参与的多,相依程度高,
参与的少,表示 相依程度低。你扩散生活的范畴,有多少是他(她)参与的。
3.强度:频率越多越广,每一条键结越粗,强度越高。
他(她)有多少生活领域、秘密的空间不对你开放?全部开放表示强度越高。
两个人在一起相依程度越高,表示你们在时间、向度、强度牢牢的捆在一起。
分手是断裂的意思,是要把所有的键结打破、断掉。分手就是要当陌生人的意思,像撕裂般的感觉。
在这当中,热情是爱情的动机成分;亲密是爱情的情感成分;而承诺是爱情的认知成分。这三种成分在爱情当中所占的比例会不断的变动。因而有以下八种不同的爱情关系组合:
[1]喜欢(liking):只包括亲密。
[2]迷恋(infatuation):只包括热情。
[3]空爱(empty love):只包括承诺。
[4]浪漫之爱(romantic love):由亲密与热情组合而成。
[5]友谊之爱(companionate love):由亲密与承诺组合而成。
[6]昏庸之爱(fatuous love):由热情与承诺组合而成。
[7]无爱(non-love):三个成分都不具有。
[8]完整的爱(consummate love):亲密、热情与承诺交互作用,为真爱本质。

http://www.kanzhongguo.com/node/392668


爱情三角理论简介

爱情三角理论(Triangular theory of love),由美国心理学家罗伯特.J.斯腾伯格提出(Robert J·Sternberg)。作者对爱情进行了各种分析,认为爱情存在三个要素:
  • 亲密(Intimacy)、
  • 激情(passion)、
  • 承诺(commitment)

第一要素:亲密(Intimacy)
亲密,是两人之间感觉亲近,温馨的一种体验。简单说来,就是能够给人带来一种温暖的感觉体验。亲密抱含10个基本要素:
  1. 渴望促进被爱者的幸福。爱方主动照顾被爱方并入力促进他/她的幸福。一方面可能以自己的幸福为代价去促进另一方的幸福——但是也期望对方在必要时同样会这样做。
  2. 跟被爱者在一起时感到幸福。爱方喜欢跟自己的情侣在一起。
  3. 当他们在一起做事情时,他们都感到十分愉快,并留下美好记忆,对这些美好时光的记忆能成为艰难时刻的慰藉和力量。而且,共同分享的美好时光会涌流到互爱关系中并使之更加美好。
  4. 尊重对方。情人必须非常看重和尊重对方。尽管情人可能意识到对方的弱点,却不能因此而减少自己对对方的整体尊重。 在艰难时刻能够依靠对方。在患难时刻爱方仍感到对方跟自己站在一起。在危急时刻,爱方能够呼唤对方并能指望对方跟自己同舟共济。
  5. 跟被爱方互相理解。情侣应互相理解。他们知道各自的优缺点并对对方的感情和情绪心领神会,懂得以相应的方式互相作出反应。
  6. 与被爱方分享自我和自己的占有物。爱方应乐意奉献自己、自己的时间以及自己的东西给被爱方。虽然不必所有的东西都成为共有财产,但双方在需要时应分享他们的财务,最重要的是分享他们的自我。
  7. 从被爱方接受感情上的支持。爱方能从被爱方得到鼓舞和支持,感到精神焕发,特别是在身处逆境时尤其应该这样。当你感到似乎一切都在跟你作对,但你意识到只有一件事不会出问题——你的配偶始终跟你站在一起。这时你就知道你们的关系具有这一因素。
  8. 给被爱方以感情上的支持。在逆境下,爱方应与被爱方在精神上息息相通,并给予感情上的支持。
  9. 跟被爱方亲切沟通。爱方能够跟被爱方进行深层次和坦诚的沟通,分享内心深处的感情。当你为自己所做的某件事感到困窘为难时,你仍能推心置腹地跟被爱方交谈,这时你所经历的就是这种沟通。
  10. 珍重被爱方。爱方要充分感到对方在共同生活中的重要性。当你认识到你的配偶比你所有的物质财富都更为重要时,就就知道你对被爱方具有这种珍重和珍爱。
第二要素激情(passion)
激情是一种“强烈地渴望跟对方结合的状态”。通俗地说,就是见了对方,会有一种怦然心动的感觉,和对方相处,有一种兴奋的体验。性的需要,是引起激情的主导形式,其它自尊、照顾、归属、支配、服从也是唤醒激情体验的源泉。
第三要素:承诺(commitment)
承诺由两方面组成:短期的和长期的。
  1. 短期方面就是要做出爱不爱一个人的决定。
  2. 长期方面则是作出维护这一爱情关系的承诺,包括对爱情的忠诚,责任心。也就是结婚誓词里说到的“我愿意!”,是一种患难与共、至死不渝的承诺。
两者不一定同时具备。比如决定爱一个人,但是不一定愿意承担责任,或者给出承诺;又或者决定一辈子只爱他/她,但不一定会说出口。
“亲密可以看作是大部分而非全部地来自关系中的情感性投入;激情可以看作是大部分而非全部地来自关系中的动机性卷入;承诺可以看作是大部分而非全部地来自关系中的认识性(认知性)的决定与忠守”(Sternberg)。
亲密是“温暖”的,激情是“热烈”的,而承诺是“冷静”的。
根据这个理论,爱情可以分成八种类型:
  • 无爱(Nonlove) :三个因素都不具备。很多包办婚姻属于这种类型。
  • 喜爱(Liking):只有亲密关系。在一起感觉很舒服,但是觉得缺少激情,也不一定愿意厮守终生。
  • 痴迷的爱(Infatuated love) :只有激情体验。认为对方有强烈吸引力,除此之外,对对方了解不多,也没有想过将来。
  • 空洞的爱(Empty love):只有承诺。
  • 浪漫的爱(Romantic love) :有亲密关系和激情体验,没有承诺。
  • 伴侣的爱(Companionate love) :有亲密关系和承诺,缺乏激情。
  • 愚昧的爱(Fatuous love):有激情和承诺,没有亲密关系。
  • 完美的爱(Consummate love):同时具备三要素。
http://my.donews.com/webzhao/2006/06/02/%E7%88%B1%E6%83%85%E4%B8%89%E8%A7%92%E7%90%86%E8%AE%BA%E7%AE%80%E4%BB%8B/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar