Rabu, 13 April 2011

Bosan ?




Seorang tua yang bijak ditanya oleh tamunya.

Tamu: "Sebenarnya apa itu perasaan 'bosan', pak tua?"

Pak Tua :
"Bosan adalah keadaan di mana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu."

Tamu :"Kenapa kita merasa bosan?"
Pak Tua :"Karena kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki."

Tamu :"Bagaimana menghilangkan kebosanan?"

Pak Tua : "Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita pun akan terbebas darinya."

Tamu: "Bagaimana mungkin bisa menikmati kebosanan?"

Pak Tua: "Bertanyalah pada dirimu sendiri: mengapa kamu tidak pernah bosan makan nasi yang sama rasanya setiap hari?"

Tamu: "Karena kita makan nasi dengan lauk dan sayur yang berbeda, Pak Tua."

Pak Tua: "Benar sekali, anakku, tambahkan sesuatu yang baru dalam rutinitasmu maka kebosanan pun akan hilang."

Tamu: "Bagaimana menambahkan hal baru dalam rutinitas?"

Pak Tua :
"Ubahlah caramu melakukan rutinitas itu. Kalau biasanya menulis sambil duduk, cobalah menulis sambil jongkok atau berbaring. Kalau biasanya membaca di kursi, cobalah membaca sambil berjalan-jalan atau meloncat-loncat. Kalau biasanya menelpon dengan tangan kanan, cobalah dengan tangan kiri atau dengan kaki kalau bisa. Dan seterusnya."

Lalu Tamu itu pun pergi.
Beberapa hari kemudian Tamu itu mengunjungi Pak Tua lagi.

Tamu :"Pak tua, saya sudah melakukan apa yang Anda sarankan, kenapa saya masih merasa bosan juga?"

Pak Tua :"Coba lakukan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan."

Tamu :"Contohnya? "

Pak Tua :"Mainkan permainan yang paling kamu senangi di waktu kecil dulu."

Lalu Tamu itu pun pergi.

Beberapa minggu kemudian, Tamu itu datang lagi ke rumah Pak Tua.

Tamu :

"Pak tua, saya melakukan apa yang Anda sarankan. Di setiap waktu senggang saya bermain sepuas-puasnya semua permainan anak-anak yang saya senangi dulu. Dan keajaibanpun terjadi. Sampai sekarang saya tidak pernah merasa bosan lagi, meskipun di saat saya melakukan hal-hal yang dulu pernah saya anggap membosankan. Kenapa bisa demikian, Pak Tua?"

Sambil tersenyum Pak Tua berkata:

"Karena segala sesuatu sebenarnya berasal dari pikiranmu sendiri, anakku. Kebosanan itu pun berasal dari pikiranmu yang berpikir tentang kebosanan. Saya menyuruhmu bermain seperti anak kecil agar pikiranmu menjadi ceria. Sekarang kamu tidak merasa bosan lagi karena pikiranmu tentang keceriaan berhasil mengalahkan pikiranmu tentang kebosanan. Segala sesuatu berasal dari pikiran. Berpikir bosan menyebabkan kau bosan. Berpikir ceria menjadikan kamu ceria."


============================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi, Idea Press, Yogyakarta. Hal. 91-93. ISBN 978-6028-686-402.
 

Mengatasi Rasa Bosan

 Saat pacaran merupakan saat terindah bagi sepasang kekasih di mana mereka merasa dunia milik mereka berdua saja. Kebosanan tentu saja jarang ditemukan. Berbunga-bunga rasanya bila dapat bertemu dengan idaman hati. Tetapi setelah beberapa tahun menikah mulai timbul kebosanan terhadap apa yang dikerjakan sehari-hari.
Mungkin Anda bertanya dalam hati, mengapa keadaan cinta tidak seperti saat-saat pacaran dan di awal-awal kehidupan pernikahan. Tidak ada lagi perasaan berbunga-bunga untuk segera menemui sang pujaan hati.  
 Hal ini bisa terjadi karena di saat pacaran Anda tidak selalu bersama pasangan dalam arti Anda melakukan kegiatan masing-masing yang berbeda satu sama lain. Paling bertemu beberapa jam saja dalam sehari bahkan seminggu. Karena kegiatan berbeda maka ada timbul gairah terhadap pasangan, apa yang dikerjakannya, dsb.
Begitu pula di saat awal pernikahan, Anda berdua mungkin sedang senang-senangnya karena ada pengalaman baru dan kehidupan yang baru pula. Gairah cinta terus berlanjut. Tetapi setelah beberapa tahun sering dijumpai para istri mengeluh mengalami kebosanan terhadap aktivitas yang dilakukannya setiap hari.
 Kerutinan merupakan salah satu penyebab munculnya kebosanan. Bukan hanya dalam kehidupan keluarga saja bisa timbul kebosanan, dalam pekerjaan di kantor juga begitu adanya.
Penyebab kebosanan sebenarnya adalah diri kita sendiri, pikiran Anda yang menyatakan Anda bosan. Bagaimana memerangi kebosanan ?

Ada 6 cara yang mudah :
Cobalah menemukan sesuatu hal yang menarik dari rutinitas Anda sehari-hari. Tertariklah bukan hanya pada diri Anda sendiri tetapi juga pada sekitar, pada teman-teman, yang terpenting suami dan anak-anak.

Terlibatlah dalam kegiatan di lingkungan misalnya kelompok PKK, senam, ikut dalam kegiatan sosial,dll. Dengan terlibat dalam kegiatan tersebut Anda akan dapat bertemu dengan banyak orang dan memiliki sesuatu yang baru yang dapat diceritakan dengan suami.

Bersemangatlah dalam melakukan segala sesuatu. Bila Anda bersemangat, Anda akan menemukan kegembiraan baru. Orang yang gembira pastilah akan menularkan keceriaan bagi orang sekitarnya terutama suami. Ubahlah segala kebiasaan Anda yang malas bangun, selalu lelah, dan katakan pada diri Anda sendiri di saat bangun tidur, “Saya bersemangat hari ini”, “Saya bahagia hari ini”, “Kehidupan keluarga saya lebih baik hari ini”, “Suami saya lebih mencintai saya demikian pula saya” dan masih banyak lagi kata-kata motivasi yang dapat Anda gunakan. Tetapi perlu diingat janganlah menggunakan kata-kata negatif meskipun Anda telah menambahkan kata ‘Tidak’ , contohnya “Saya tidak malas hari ini.” Kalimat tersebut akan lebih baik bila diganti “Saya rajin hari ini”. Karena kata ‘malas’lah yang akan terdengar di telinga Anda.

Cintailah semua orang. Anda peduli pada keluarga Anda, menghargai perasaan orang lain dan diri Anda sendiri. Berusahalah ‘mencintai’ setiap hari. Bila Anda kesal pada anak atau suami segeralah dicari penyebab kekesalan tersebut dan selesaikanlah dengan segera. Jangan sampai kekesalan tersebut mematikan cinta Anda pada mereka yang akhirnya menimbulkan dendam.

Kembangkanlah minat baru. Anda bisa mengikuti kursus memasak, menjahit, membuat kue atau yang lainnya. Temukanlah hal-hal yang ingin Anda ketahui dan carilah.

Mulailah hobi yang baru. Bila Anda tidak suka berolahraga tidak ada salahnya mencoba salah satu olahraga yang ringan. Selain memerangi kebosanan juga dapat memelihara kondisi tubuh. Misalnya Anda diajak suami berenang, tapi karena Anda tidak pandai berenang (dalam arti gaya dalam berenang belum Anda kuasai sepenuhnya) Anda enggan menemaninya. Cobalah untuk turut serta sekali, Anda akan merasakan manfaat yang begitu besar dari kegiatan bersama tersebut baik bagi hubungan Anda berdua, juga bagi diri Anda. Anda akan menemukan begitu menyenangkannya berenang. Melalui ketertarikan pada suatu bidang barulah seseorang bisa menjadi ahli di bidangnya.
 
 
 


90 Persen Wanita Bosan dengan Hidupnya
Penulis: Nadia Felicia | Editor: Nadia Felicia

90 persen wanita di Inggris merasa bosan dengan hidupnya dan berharap bisa melakukan suatu hal yang spontan dalam keseharian.
KOMPAS.com - Sebuah studi dilakukan Florette Fruit, sebuah merek makanan cepat saji, menemukan bahwa 90 persen wanita merasa ingin lebih. Responden yang kesemuanya merupakan penduduk Inggris ini mengatakan mereka merasa bosan dengan rutinitas yang sama berulang-ulang setiap hari.

Dalam survei itu pula, para responden ditanyakan apa yang bisa membuat mereka merasa lebih bahagia, dan para responden menyatakan, mereka akan lebih merasa bahagia jika bisa menyelipkan hal-hal spontan dalam hidup mereka. Begini hasil surveinya:

* 90 persen setuju, rasa frustasi mereka akan berkurang jika mereka melakukan sebuah upaya untuk bisa lebih spontan dalam keseharian mereka.
* 6 dari 10 ingin merusak rutinitas harian mereka dengan pergi naik pesawat ke tempat yang jauh secara spontan.
* Sepertiga responden ingin beremigrasi jika saja mereka punya keberanian.
* Sebanyak 16 persen responden mereka ingin mencoba sesuatu yang baru di atas ranjang.
* 11 persen dari relawan merasa bosan dengan pasangannya.
* 31 persen ingin mengatakan isi hati mereka ke orang yang mereka sukai.
* 4 dari 10 mengatakan pekerjaan mereka sekarang sangat menyebalkan, dan 61 persen mengatakan mereka akan merasa bisa melakukan lebih baik seandainya mereka punya waktu libur lebih banyak.
* 46 persen menyalahkan kehidupan sosial yang buruk.
* 1 dari 10 responden ingin berenang tanpa busana apa pun.

Mengapa tidak mulai melakukan sesuatu? Para responden ini mengatakan, selalu ada saja alasan untuk tidak melakukannya dan kekurangan energi (hampir setengah responden menjawab hal ini), dan tidak pede adalah jawaban 34 persen responden.

Menurut pelatih hidup, Becki Houlston, kata "tetapi" seringkali menghalangi kita untuk meraih kesempatan dan menaruh keseimbangan dalam hidup. Berikut adalah 10 hal yang ingin dilakukan para wanita responden secara spontan:
1. Pergi ke bandara dan naik pesawat apa pun ke mana pun yang paling dekat jadwalnya - 60 persen.
2. Emigrasi - 35 persen.
3. Mengutarakan isi pikiran kepada seseorang - 31 persen.
4. Menaruh surat pengunduran diri tanpa pekerjaan lain menunggu - 26 persen.
5. Mengubah gaya rambut sangat dramatis - 26 persen.
6. Mencoba sesuatu yang baru di atas ranjang - 16 persen.
7. Operasi plastik pembesaran payudara - 14 persen.
8. Kembali sekolah - 14 persen.
9. Bernyanyi di muka umum - 12 persen.
10. Makan malam sambil piknik di taman - 10 persen.
11. Izin sakit dari kantor - 10 persen.
12. Berenang tanpa mengenakan pakaian apa pun - 10 persen.
Apakah kebosanan akan hidup juga melanda Anda? Hm, sepertinya sekarang waktu yang tepat untuk menyusun resolusi tahun baru Anda. Mengambil makna dari hasil survei di atas, salah satu yang bisa Anda sisipkan dalam daftar resolusi adalah poin untuk mengisi hari dengan suatu hal spontan yang tak merugikan siapa pun.

http://female.kompas.com/read/2010/12/29/22355041/90.Persen.Wanita.Bosan.dengan.Hidupnya-12
 
 

12 Cara Ngusir Bosan

Pengen ngusir rasa bosan? Pengen happy tiap hari? Nggak mustahil kok!

(Penulis : Lika Aprilia)
Bosan itu lumrah terjadi, tapi bukan berarti bisa dibiarkan berlama-lama. Usir dong! Supaya bisa lebih happy, dan bikin orang lain juga ikut happy. Gimana caranya? Nih!
1.Gue baik-baik aja tuh!
Kemaren kita patah hati gara-gara pacar ditikung temen. Kemaren kita bete abis gara-gara dihukum guru killer di depan kelas seharian. Kemaren jantung hampir copot gara-gara pas nyupir nyaris tabrakan sama bajaj. Ah, udah lah, nggak usah diinget-inget lagi kejadian nggak enak itu. Syukuri aja karena hari ini kita masih baik-baik aja! Dan terus janji sama diri sendiri kalo kita bakal jaga diri biar nggak ngalamin sial lagi.
2. Ubah rutinitas.
Kegiatan sehari-hari: ke sekolah, nongkrong bentar di depan gerbang pas bel pulang, trus pulang ke rumah, tidur, mandi, makan, nonton TV, ngerjain PR, trus tidur lagi! Wuuaaah, tiap hari kayak gini gimana nggak boring?! Ayo dong, cari kegiatan yang beda biar lebih bervariasi. Contoh nih, nginep di rumah temen saat hari biasa (Sama ortu bilang aja mau belajar bareng! Hehehe....). Nah, banyak kan yang bisa dikerjain bareng tuh temen. Dari ngobrol semalem suntuk, sampe main game sampe subuh! Hehehe....
3. Jauhi sifat sirikan.
Sifat sirik alias iri cuma bikin masalah doang. Bikin makan hati dan bikin slek sama orang yang disirikin. Kalo hati dongkol, pikiran suntuk, gimana bisa seneng?
4. Belajar bilang 'nggak'.
Temen minta dibikinin PR, pacar maksa dianterin jalan-jalan ke mall, nyokap bawel neleponin ngingetin jangan lupa makan.... Hey man, kita tuh bukan anak kecil lagi! Dan kita nggak harus ngelakuin apa yang disuruh sama orang lain, kalo kita emang nggak mau. Bilang aja, “Nggaaak...!”
5. Cari kenalan baru banyak-banyak.
Nggak perlu harus cewek cakep, nggak perlu harus anak-anak gaul. Kenalan sama tukang parkir di mal atau mbak-mbak penjual warung rokok juga bisa bikin hati senang lho. Percaya deh, ketika kita ngobrol sama mereka pasti ada aja pengalaman baru yang bakal kita dapet. Dan itu bakal bikin kita lebih semangat! Ketimbang tiap hari cuma ketemu dan ngobrol sama orang yang itu-itu juga? Perlakuan mereka ke kita pasti sama aja kayak hari-hari kemarin! Nggak ada something new....
6. Coba sesuatu yang tadinya nggak disukai.
Kalo selama ini paling jijik ngeliat cowok yang dandanannya rapi jali, coba sekali-sekali ikuti dandanan mereka. Kalo selama ini paling anti nongkrong di toko buku, coba sekali-sekali nongkrong di sana seharian. Atau kalo selama ini paling ogah makan pepes ikan buatan nyokap, coba sekali-sekali minta nyokap khusus buatin tuh pepes dan disantap sampe ludes! Kali-kali aja kali ini kita jadi suka sama sesuatu yang tadinya nggak disukai. Kalopun setelah dicoba tetap nggak suka, pengalaman unik pas maksain diri nyobain itu bisa bikin hati seneng.
7. Banyak-banyak bilang sayang.
Nggak usah malu atau gengsi bilang sayang ke orang-orang yang emang kita sayangi. Soalnya dengan blak-blakan mengutarakan isi hati kayak gini, mereka pasti bakal ngasih respon yang juga nyenengin deh.
8. Kasih kejutan buat diri sendiri.
Pasti ada dong sesuatu yang udah lama kita idam-idamkan? Bisa CD, VCD, games, atau malah liburan ke suatu tempat. Nah, daripada nunggu-nunggu dikasih orang lain tapi nggak dapet-dapet, kenapa nggak usaha sendiri aja ngasih itu ke diri sendiri. Lantaran udah lama pengen, begitu ngedapetinnya pasti puaaaasss.... Ya nggak?
9. Jalan-jalan sore di kompleks.
Ini mungkin udah lama banget nggak kita lakuin, nggak pernah ngiterin daerah tempat tinggal kita sore-sore lantaran waktu abis buat sekolah. So, mungkin udah banyak yang berubah. Rumah-rumah tetangga, fasilitas-fasilitas di perumahan, juga tetangga-tetangga kita! Mungkin kita bakal kaget-kaget. Tapi, dalam kaget itu sedikit pasti nyelip perasaan excited!
10. Create something.
Yang pasti sesuatu yang emang udah lama kita senangi. Suka ngebengkel? Utak-atik deh tuh mobil or motor biar tampilannya jadi beda. Suka ngeband? Kenapa nggak coba-coba bikin lagu. Atau suka gambar? Ya gambar dong, susah amat! Hehehe.... Asal tau aja nih, ketika kita berhasil meng-create sesuatu, apapun itu, ujung-ujungnya pasti girang abis!
11. Tebar senyum.
Senyum tanda hati bahagia. Berarti makin banyak sneyum hati makin bahagia. Jadi, senyum aja terus! Hehehe....
12. Nelepon, SMS-an, atau nulis e-mail ke sobat lama!
Lama nggak ngobrol, lama nggak ketemu, pasti kangen berat! Dengan menghubungi mereka lagi, pasti obrolan bakal seru abis. Tau gimana kabar dia sekarang, atau sekedar mengingat kenangan-kenangan lama pasti nyenengin kan? (ayu )
 
 
 

Cepat Bosan Beresiko Cepat Mati  


Dok: stock.xchange

TEMPO Interaktif, London -- Rasa bosan beresiko dengan mati usia muda. Para peneliti mengungkapkan bahwa seseorang yang mengeluh bosan beresiko mati muda dan mereka yang mengalami kebosanan tingkat tinggi lebih beresiko meninggal karena penyakit jantung atau stroke dibanding mereka yang puas dengan nasib mereka.
Lebih dari 7.000 pegawai negeri sipil telah diteliti hampir lebih dari 25 tahun. Hasil yang ditemukan, mereka yang mengatakan bosan hampir 40 persen telah meninggal pada akhir penelitian daripada mereka yang tidak.
Para ilmuwan mengatakan ini bisa menjadi akibat dari seseorang yang tidak bahagia dengan kehidupan mereka lalu berpaling menuju kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok atau minum-minuman beralkohol yang dapat mengurangi harapan hidup mereka.
Spesialis dari Departemen Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat Universitas College London, mempelajari data dari 7.524 pegawai yang berusia antara 35 dan 55 yang diwawancarai antara tahun 1985 dan 1988 tentang tingkat kebosanan. Lalu mereka mencari tahu apakah mereka sudah mati pada April tahun lalu.
"Temuan pada penyakit jantung menunjukkan ada cukup bukti untuk mengatakan ada kaitannya dengan kebosanan," kata Martin Shipley, peneliti yang ikut menuliskan laporan yang akan diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology, pekan ini. "Ini sangat penting bahwa orang yang memiliki pekerjaan yang membosankan, memiliki cara mengusir rasa bosan di pantai, ketimbang dengan minum beralkohol atau merokok," ujarnya.
"Adalah penting untuk membedakan antara sebab dan akibat. Apakah orang-orang yang berpaling ke minuman dan obat-obatan diakibatkan rasa bosan atau karena memiliki karakteristik tertentu," tambah Psikolog Graham Harga.
Bagi banyak orang yang tidak mempunyai motivasi atau tidak terinspirasi oleh hidup, atau mungkin memiliki kecenderungan terhadap depresi, jalan keluarnya adalah mengubah fokus mereka menjauh dari diri sendiri dan orang lain. "Yang tadinya menjadi aku, mereka harus mengubah pola pikir menjadi apa yang bisa dilakukan untuk keluarga saya, teman-teman saya, kolega saya, bahkan bos saya," sarannya.
Hasil survei juga menjelaskan satu dari sepuluh karyawan menemukan bahwa wanita yang mengalami kebosanan lebih menderita dua kali lipat dibanding yang dirasakan lelaki. Karyawan yang lebih muda dan lebih banyak mengerjakan pekerjaan kasar, juga lebih rentan mengalami kebosanan.
Dari hasil penelitian tersebut, dilaporkan sebanyak 37 persen yang mengalami kebosanan telah meninggal diakhir penelitian tersebut.

http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2010/02/07/brk,20100207-224030,id.html
 
 
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar