Jumat, 08 April 2011

First Love Never Die


Kenapa bisa ada kalimat itu? Apakah karena cinta pertama sangat indah? Lebih indah dari cinta-cinta selanjutnya? Apa cinta terakhir sudah tak indah lagi? Jawabannya adalah, karena cinta pertama adalah cinta paling murni dalam sejarah perjalanan lelaki dan
perempuan.

Cinta pertama bukan pacar pertama. First love adalah saat kita jatuh cinta pertama kali pada seseorang.
Biasanya pada usia belia. Bisa 10 , 12, 13 bahkan 8 tahun!
Pada usia sehijau itu, kita bahkan tidak tahu apa itu cinta yang sesungghnya atau bukan. Yang jelas kita kasmaran pada seseorang. Tak bisa tidur. Lagu First Love-nya Nikka Costa sangat mewakili perasaan itu. "Everyone can see...there's a change in me... bla bla bla".

Di usia sebelia itu, bayangan kita tentang cinta sangatlah indah dan mulia. Tidak ada bumbu seks. Boro-boro deh!. Tepat sekali kalau diibaratkan cinta masa itu sebagai domba yang cute dan innocent. Lembut, polos, kekanakan dan menggemaskan. Bebas dari dosa.
Sungguh definisi cinta dalam arti paling murni.

Seiring waktu, usia tambah dewasa. Cinta pertama terlupakan sejenak. Menyusul cinta kedua, ketiga, kesebelas.... ke sekian puluh... ke seratus..dan seterusnya. Kian angka itu bertambah, kian jauh dari gambaran indah. Ada seks, nafsu, obsesi materi, dan sejenisnya.

Kalau 1st love adalah domba yang imut, maka semua hal buruk-buruk yang menyelingi cinta berikut-berikutnya adalah serigala. Katakanlah seks itu serigala. Maka sekarang, di usia yang tak lagi belia, maka yang beredar adalah serigala berbulu domba. Tambah sulit saja mengenali mana domba sejati. Bahkan mungkin tidak ada lagi.

Itulah mengapa dikatakan first love never die. Sebab memang 1st love adalah cinta paling agung dalam hubungan lelaki-perempuan. Tidak ada nafsu seks, obsesi, kecantikan, ketampanan, kekayaan dan sebagainya. Dan kini yang kita jumpai dimana-mana adalah serigala berbulu domba. Sungguh ironis.
........................................................................................


Sudarmono, Dr., Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 kisah sumber inspirasi , p62. Hafara (2010)

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

First Love - Nikka Costa






First Love - Nikka Costa


Ev'ry one can see
There's a change in me
They all say I'm not the same
Kid I used to be
Don't go out and play
I just dream all day
They don't know what's wrong with me
And I'm too shy to say
It's my first love
What I'm dreamin' of
When I go to bed
When I lay my head upon my pillow
Don't know what to do
My first love
Thinks that I'm too young
He doesn't even know
Wish that I could show him
What I'm feelin'
'cause I'm feelin' my first love
(instrumental)
Mirror on the wall


Does he care at all
Will he ever notice me
Could he ever fall
Tell me teddy bear
Why love is so unfair
Will I ever find a way
An answer to my prayer
For my first love
What I'm dreamin' of
When I go to bed
When I lay my head upon my pillow
Don't know what to do
My first love
Thinks that I'm to young
He doesn't even know
Wish that I could show him what I'm feelin'
'cause I'm feelin' my first love
My first love


Cinta Pertama (film 2006)


Cinta Pertama

Cinta Pertama adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2006. Pemainnya ialah Bunga Citra Lestari, Ben Joshua, dan Richard Kevin.

Sinopsis

Film ini bercerita tentang Alya (Bunga Citra Lestari), seorang perempuan berusia 20-an yang baru saja melangsungkan acara pertunangan dengan Abi (Richard Kevin), seorang eksekutif muda yang berhasil. Keesokan harinya, Abi menemukan Alya tergeletak tidak sadarkan diri dengan darah mengucur dari hidungnya. Abi menduga, Alya mengidap penyakit yang mematikan, dan langsung melarikannya ke rumah sakit.
Dan saat Alya kini tergelatak koma, Abi menemukan buku diari Alya. Sembari menjaga Alya, Abi mulai membaca isi diari tersebut. Begitu terkejutnya ia setelah membaca jika Alya sebenarnya memendam cinta yang mendalam terhadap Sunny (Ben Joshua).
Ternyata dia adalah teman sekolah Alya semasa SMA, yang diakui Alya sebagai cinta pertamanya. Sayangnya, sampai mereka menyelesaikan pendidikan di bangku SMA, baik Sunny maupun Alya tidak pernah menyatakan perasaan mereka. Sampai kemudian mereka terpisah, karena Sunny memilih untuk meneruskan sekolah di luar Jakarta.
Membaca itu, maka Abi memutuskan untuk mencari Sunny dan mengajaknya untuk menjenguk Alya. Sayangnya, Sunny ternyata telah berumah tangga. Namun, ia tetap setuju untuk menjenguk Alya, setelah dengan berat hati, Sisi, istri Sunny, mengijinkan Suuny menemui Alya. Dari sini ia kembali terkenang akan perasaanya yang mendalam terhadap Alya. Dan ia pun mengakui pada dirinya sendiri kalau Alya pun adalah cinta pertamanya.
Sunny terharu melihat kondisi Alya yang dahulu lincah dan tomboy, nampak terbaring lemah tak berdaya.



First love never dies, but true love can bury it alive.

Cinta pertama tak pernah mati, tapi cinta sejati bisa menguburnya hidup-hidup.

 初恋永远不死,但真正的爱可以埋葬它活着。

Chūliàn yǒngyuǎn bùsǐ, dàn zhēnzhèng de ài kěyǐ máizàng tā huózhe.


Kekuatan Kenangan Cinta Pertama

Cinta Pertama

Bagi orang yang melankolis, percaya atau tidak, kenangan akan cinta pertama begitu membekas. Luka karena cinta pertama sangat sulit diobati. Bahkan ketika luka tersebut sembuh, bekasnya akan tetap ada di sana. Setiap perkataan, sikap, benda, permintaan, apa saja darinya mengendap dalam otak dan bangkit kapan saja setiap kita menemukan hal-hal yang bisa membangkitkan kenangan.
Dulu, waktu awal-awal saya di Jakarta, ia pernah berkata (kurang lebih) begini di telepon, “Mas, aku minta dibawakan kerak telor!” Permintaan yang susah, karena kerak telor hanya ada di malam hari dan cepat basi. Tetapi akibatnya, sekarang setiap saya menemui penjual kerak telor Betawi, kata-kata itu kembali terngiang di telinga saya. Gila! :))
Masih banyak lagi hal-hal yang bisa membangkitkan kenangan. Padahal semua itu kecil-kecil dan sepele. Ya.. seperti kerak telor tadi. Hal seperti ini tanpa disadari merupakan sebuah jebakan lembah waktu yang membuat kita tak bisa menatap masa depan. Terjebak dalam lembah waktu seperti ini membuat kita terus terilusi (ilusi — meminjam istilah dnial) dan luka tersebut tidak akan pernah sembuh.
Beberapa orang memiliki cara untuk lepas dari jebakan-jebakan perasaan tersebut. Jebakan ini memang bukan hal yang ringan untuk melaluinya, jadi beberapa orang memutuskan mengambil cara frontal dengan membuang semuanya, memutus tali silaturahmi. Tak heran jika ada lagu yang memiliki lirik “… merubah cintaku jadi benci.” Ada orang yang saling membenci dan memusuhi satu sama lain. Mereka lupa bahwa cinta pernah mempersatukan mereka. Cinta pernah membuat mereka mengagumi, menghormati, menyayangi, dan memuja satu sama lain. Mereka bahkan lupa apa yang menyebabkan mereka bisa pernah saling menyayangi (disarikan dari kata-kata Julia Roberts dalam film Notting Hill).

Notting Hill

Saya bisa mengerti kenapa ada yang mengambil cara frontal seperti itu. “Akal-akalan” wanita setelah menolak dengan kata-kata, “Tetapi kita tetap bisa berteman baik…” adalah hal yang berat bagi pria. Sekali pria jatuh cinta, ia tidak bisa kembali ke state “berteman baik” lagi. Ia akan terus salah mengartikan senyuman yang tulus, ia akan terus membangun harapan biarpun sedemikian kecilnya. Dan itu tentu saja sia-sia. Itu hanya membuat pria terjebak dalam jebakan waktu lebih lama lagi.
Aha, saya mungkin tidak menyadari bahwa saya masih membangun harapan ketika pulang dari rumahnya untuk berkenalan dengan calonnya. Ditemani hembusan angin menjelang maghrib, saya tersenyum sambil membatin, “Mas, tidak ada yang perlu kamu cemburui dari aku, kamu telah mendapatkan cintanya, sesuatu yang tidak pernah lagi aku dapatkan.”
Wew… saya kira, hanya ada satu cara untuk keluar dari jebakan ilusi tersebut. Figur baru! Yeah, hanya figur baru yang bisa membuat kita membangun harapan yang benar-benar baru, membuat kita kembali bersemangat. Tidak dapat dibohongi, kita tetap membutuhkan cinta yang berbalas. Kita butuh curhat pada orang yang juga menyayangi kita juga. Itu manusiawi.
Jadi, janganlah lama-lama terjebak dalam ruang waktu masa lalu. Buka diri, buka hati, selalu membuka diri terhadap figur baru. Kegagalan demi kegagalan hanyalah keberhasilan yang tertunda. Ketika pada saatnya nanti kita berhasil, kita akan lebih menghargai keberhasilan itu. Seperti yang pernah saya katakan, cintailah dan sayangilah orang yang mencintaimu, jangan buat dia bersedih, karena masih banyak orang yang belum mendapatkan anugerah seperti itu. Saya mungkin menyesal pernah terlalu cinta pada seseorang pada saat yang salah, tapi saya tidak menyesal karena setiap kegagalan selalu membawa pelajaran baru.
Don’t ever give up, let’s see a new day has come for you.

http://blog.galihsatria.com/2007/11/18/kekuatan-kenangan-cinta-pertama/


First love

First Love

Theoretically first love can happen in any age or not happen at all. But most people had fallen in love for the first time when they were teenagers. That exciting new experience most of us remember very well during all our life. For an adult his/her own high school problems and the problems of their children seem very funny, silly and simple especially compared with all the difficulties of adult life. Somehow we forget how tragic and full of drama life and relationships were than in our adolescence.

Secara teoritis cinta pertama bisa terjadi pada usia berapapun atau tidak terjadi sama sekali. Tapi kebanyakan orang telah jatuh cinta untuk pertama kalinya ketika mereka remaja. Bahwa pengalaman baru yang menarik sebagian besar dari kita ingat sangat baik selama semua kehidupan kita. Untuk dewasa nya / masalah sendiri sekolah tinggi dan masalah anak-anak mereka tampak sangat lucu, konyol dan sederhana terutama dibandingkan dengan semua kesulitan hidup dewasa. Entah bagaimana kita lupa betapa tragis dan penuh drama kehidupan dan hubungan yang dari pada masa remaja kami.

Then a teenager falls in love and it happens for the first time he/she feels all its ups and downs for the first time either. In that age we mostly enjoy ourselves and study the new emotions inside than show much interest for the inner world of our first boy/girl friend.

Kemudian seorang remaja jatuh cinta dan hal itu terjadi untuk pertama kalinya dia merasa semua pasang surut untuk pertama kalinya baik. Pada usia itu kita kebanyakan menikmati diri kita sendiri dan mempelajari emosi baru di dalam dari bunga menunjukkan banyak untuk dunia batin anak laki-laki pertama kami / pacar.

Once we start to show interest to the persons of the other sex and a little later instinctively choose our first love. The relationships between two sexes will interest and  trouble us during all our future life but these first steps are always the most difficult and for some of us turn to be very painful. Teenager has a growing and changing body that he/she hasn’t started to understand yet and a delicate soul which is so easy to hurt.

Begitu kita mulai menunjukkan minat kepada orang-orang dari jenis kelamin lainnya dan sedikit kemudian naluriah memilih cinta pertama kita. Hubungan antara dua jenis kelamin bunga dan kesulitan kita selama semua kehidupan masa depan kita tetapi langkah-langkah pertama selalu yang paling sulit dan bagi sebagian dari kita berubah menjadi sangat menyakitkan. Remaja memiliki tubuh tumbuh dan berubah bahwa dia belum mulai memahami belum dan jiwa halus yang begitu mudah untuk menyakiti.

Adults very often don’t take this first affection for serious, they may laugh at it, preach, tell their children that they are too young to really feel anything, that his or her object isn’t a good pair for him or her, they may try obey them stop seeing their boy/girlfriend. This is all very wrong. No one can stop anybody from falling in love especially when it’s so beckoning with the novelty. Wise adults can only try to support their young comrade to pass this complicated with the least wounds and hurt. The feelings of adolescents are as changeable as their mood. So the first love usually goes very soon after it comes.  The mission of people around is to show that it’s not the end of world and that a teenager is not alone, that there still stay people who love him/her and in their love he/her can’t be sure. The first love is only the first lesson to learn but it like Alphabet stays in the basic of the whole future relationships of a human.

Orang dewasa sangat sering tidak mengambil sayang pertama untuk serius, mereka mungkin tertawa pada itu, memberitakan, beritahu anak-anak mereka bahwa mereka terlalu muda untuk benar-benar merasakan apa-apa, bahwa nya objek yang baik bukanlah pasangan baginya, mereka mungkin mencoba mematuhi mereka berhenti melihat anak mereka / pacar. Ini semua sangat salah. Tidak ada yang bisa menghentikan orang dari jatuh cinta terutama ketika itu sangat memberi isyarat dengan hal baru. Wise orang dewasa hanya dapat mencoba untuk mendukung kamerad muda mereka untuk lulus ini rumit dengan sedikit luka dan sakit hati. Perasaan remaja adalah sebagai berubah sebagai suasana hati mereka. Jadi cinta pertama biasanya berjalan sangat lama setelah itu datang. Misi orang di sekitar adalah untuk menunjukkan bahwa itu bukan akhir dari dunia dan bahwa remaja tidak sendirian, bahwa ada orang yang masih tetap mencintainya dan cinta mereka ia / nya tidak bisa memastikan. Cinta pertama hanya pelajaran pertama untuk belajar, tetapi seperti tetap Abjad di dasar hubungan masa depan seluruh manusia.
Very often we cherish these memories a lot, sometimes idealise them, remember the first love as something very innocent and fragile. If something went wrong than some people may have some problems with starting new relationships, they may even achieve come serious complexes that will be spoiling their relationships all the time.

Sangat sering kita menghargai kenangan ini banyak, kadang-kadang mengagungkan mereka, ingat cinta pertama sebagai sesuatu yang sangat polos dan rapuh. Jika ada sesuatu yang salah dari beberapa orang mungkin memiliki beberapa masalah dengan memulai hubungan baru, mereka bahkan dapat mencapai datang kompleks serius yang akan merusak hubungan mereka sepanjang waktu.

But there’s no such low that tells we all fall in love for the first time in our adolescence if not with our coevals, than with our favourite teaches, famous actors and pop-stars. Yes, teenagers searching an ideal love object in the real life and not finding it there can turn to TV-screen heroes, or persons who are elder and seem wiser and more experienced when the people of the same with them age. Of cause most adults don’t take these kid’s falling for them too serious. It passes as does the hysterical passion for the pop-stars. But still some people don’t fall in love at this age of first love at all, they have some boy/girlfriends in order not to differ from others, to satisfy curiosity and a booty call, they may really like the coevals they have relationships with, but still it nothing serious. For those people their first love may come later, and the feeling will be the same new and surprising for them as for the teenagers. But Bernard Show said that if you haven’t fallen in love till you’re forty you already shouldn’t do it after.

Tapi tidak ada rendah seperti yang memberitahu kita semua jatuh cinta untuk pertama kalinya pada masa remaja kita jika tidak dengan coevals kita, daripada dengan favorit kami mengajarkan, aktor terkenal dan-bintang pop. Ya, remaja mencari obyek cinta yang ideal dalam kehidupan nyata dan tidak menemukan di sana dapat beralih ke TV layar pahlawan, atau orang-orang yang tua dan tampak lebih bijaksana dan lebih berpengalaman ketika orang-orang yang sama dengan mereka usia. Dari menyebabkan kebanyakan orang dewasa tidak mengambil anak ini yang jatuh bagi mereka terlalu serius. Ia mengalir seperti halnya gairah histeris untuk pop-bintang. Tapi masih ada orang tidak jatuh cinta di usia cinta pertamanya sama sekali, mereka memiliki beberapa anak laki-laki / pacar agar tidak berbeda dari orang lain, untuk memuaskan rasa ingin tahu dan panggilan jarahan, mereka benar-benar mungkin seperti coevals mereka memiliki hubungan dengan, tapi tetap saja tidak ada yang serius. Untuk orang-orang cinta pertama mereka mungkin datang kemudian, dan perasaan akan sama baru dan mengejutkan bagi mereka untuk remaja. Tapi Bernard Tampilkan mengatakan bahwa jika Anda belum jatuh cinta sampai Anda empat puluh Anda sudah tidak harus melakukannya setelah.




Cinta Monyet

Cinta monyet adalah istilah informal yang berarti perasaan cinta yang terjadi antara sepasang anak muda yang masih dalam masa remaja. Istilah ini juga dapat digunakan sebagai kata sindiran, yang digunakan kepada seseorang yang kurang mencintai pasangannya.
Cinta monyet, yang juga dikenal dengan "crush", bisa juga dideskripsikan sebagai cinta seorang anak atau remaja kepada orang yang lebih tua. Sebagai contoh, seorang murid yang "suka" kepada gurunya. Dalam hal ini, istilah "cinta monyet" menggambarkan sebuah cinta yang tidak akan mendapat balasan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Cinta_monyet

Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.
http://id.wikipedia.org/wiki/Jatuh_cinta

Kasih sayang atau dikenal juga sebagai (Afeksi istilah psikologi dalam bahasa Inggris Affection) secara harfiah adalah semacam status kejiwaan yang disebabkan oleh pengaruh eksternal.
Istilah ini dalam bahasa Inggris sering digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua orang (atau lebih) yang lebih dari sekedar rasa simpati atau persahabatan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Afeksi

Cinta platonik adalah sebuah istilah yang dipakai untuk menyebut sebuah relasi yang sangat afektif, tetapi di mana unsur-unsur rasa ketertarikan secara seksual tidak terdapat, terutama apabila hal ini justru malahan diperkirakan ada.
Istilah ini diambil dari salah satu filsuf Yunani kuna, Plato, terutama dari karyanya Symposium, di mana tertulis bahwa cinta akan ide daripada kebaikan adalah dasar dari semua kebajikan dan kebenaran.
Istilah amor platonicus, sudah dipakai seawal abad ke-15 oleh Marsilio Ficino, sebagai sinonim daripada "amor socraticus," yang merujuk kepada afeksi antara Sokrates dan murid-muridnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar